Header Ads

Breaking News
recent

Celoteh Deni Part 2


Pernah ga sih lo di dalam sebuah bus, sepintas melamun menuju masa lalu. tak banyak memang penumpang bus yg melamun dan terbayang masa lalu yang ada terbayang hutang, masalah rumah/ kantor/ sekolah atau cherrybelle yang nyaris bubar (oke option yang terakhir itu tidak penting).

Perjalanan jauh gue menuju Terminal Grogol dengan bus 54 ini terasa lama sekali, 10 menit lepas bus menuju daerah kalibata tiba-tiba saja gue tertegun, melamun, pergi ke suatu tempat, suatu waktu di mana gue merasa hari itu hari paling bahagia sedunia yang pernah gue lalui, yap masa-masa sebelum gue haru memiliki tanggung jawab membiayai hidup keluarga gue. masa-masa dimana gue ga harus mengais rezeki, gali tanah, nyari seonggok emas dan menyelami laut menemukan mutiara indah nan memukau (kayak wajah gue ini) ehem. balik lagi ke cerita.

Pikiran melanglang buana menuju satu tempat saat gue masih bisa berleha-leha, masih bisa tertawa bahagia, berkumpul bersama orang-orang bahagia, orang-orang pencari ilmu dan persahabatan tentunya. mungkin butuh waktu lama sehingga lagi-lagi bayangan itu lenyap seketika ada pedagang asongan yang menaiki bus menawarkan jajakannya. "mas tahu mas tahunya biar ga lapar". gondok rasa ingin memukul atau melempar pedagang dari bus muncul namun itu hanya dalam benak.

Masuk ke dalam kenangan kembali tak terasa seperti ada sebuah lagu muncul begitu saja pikiran. somehow saat lo mengingat satu kenangan itu suka muncul tiba-tiba. nah, lagu samsons yang berjudul luluh tiba saja muncul dalam benak gue, tiap detik lagunya menggambarkan secara persis peristiwa yang pernah terjadi dalam hidup gue, ya dalam hidup gue, ya benar dalam hidup gue. (ala iklan)

Saat terindah saat bersamamu

Begitu lelapnya aku pun terbuai

Sebenarnya aku tlah berharap

Ku kan memiliki dirimu selamanya

yap lirik lagu di atas benar sekali mengingatkan gue akan kenangan masa itu, saat gue masih bisa pergi ke suatu tempat dengan nyamannya bersama orang-orang yang hingga saat ini masih kurindukan. sebuah sekolah yang dulu pernah kududuki, menyimpan sejuta kenangan bersama orang orang yang gue yakin akan hebat di masanya nanti.

Segenap hatiku luluh lantah

Mengiringi dukaku yang kehilangan dirimu

Sungguh ku tak mampu tuk meredam

Kepedihan hatiku untuk merelakan kepergianmu

dan rasanya waktu menjadi begitu lambat berputar saat lirik lagu ini muncul seketika, dengan banyaknya flashback orang-orang yang pernah hadir dalam hidup gue, terekam dengan jelas bagaikan sebuah film, semua kenangan terus dimainkan. dan memang saja sungguh gue tak mampu tuk meredam kepedihan hati untuk merelakan kepergian kalian. sontak air mata turun dengan perlahan. oh my God, knapa gue bisa nangis dalam bus.

dengan sadar gue melihat dua penumpang di sebelah gue, ya mereka abg labil getooh. mungkin dalam pikiran mereka, "ih wow kamseupay beudddd. ada penumpang galau di bus. cups deh" (translate: yaampun kampungan udik payah banget, ada penumpang galau di bus, cupu/ culun banget) padahal gue tau yg cupu itu 2 abg labil itu.

langsung gue apus air mata yg membasahi pipi imut ini, tak ingin seorangpun melihatnya termasuk ibu ibu di sebelah gue yg sedari tadi ngeliatin gue dalam keadaan melongo. entah dia kerasukan setan atau apa dan perjalanan ini masihlah teramat panjang.

No comments:

Powered by Blogger.