KRL ekonomi aku cinta kamu
Kereta dan Permasalahannya.
KRL (Kereta Listrik), siapa yang tak tahu, apalagi yang tinggal di Jabodetabek. Hampir tiap hari 76 % penduduk Depok menggunakan transportasi satu ini.* Apa yang membuatnya diandalkan, mungkin karena hemat juga cepat. Bayangkan saja Bogor-Jakarta hanya ditempuh dengan waktu perjalanan 1 jam, itu dengan KRL ekonomi biasa, salah satu jenis KRL yang paling irit biaya sekali antar. Bogor-Jakarta hanya dikenakan biaya Rp. 2.500 (Saat ini). Tak heran banyak yang menggunakan KRL yang satu ini, tak hanya yang memiliki perekonomian lemah, tapi juga tingkat atas ada juga yang menggunakannya.
Namun, ada saja kekurangan yang dimiliki. Salah satunya, bebasnya pedagang atau pengamen yang hilir mudik dari satu gerbong pindah ke gerbong lainnya. Tak sedikit dari mereka yang menggangu, tapi tak sedikit pula yang sangat mengganggu. Apalagi disaat KRL penuh penumpang. Sudah begitu, terkadang kedatangan KRL Ekonomi seringkali ngaret (lama). Jumlah KRL ekomoni yang ada tak diimbangi dengan jumlah penumpang. Terkadang harus berdesak-desak.
Itu baru faktor dari KRL, belum lagi penumpang. Dengan KRL, kita bisa melihat wajah-wajah egois. Ketika kereta dalam keadaan penuh, tak sedikit dari mereka yang tujuannya masih jauh berdiri dekat pintu sehingga tak sering menghalangi penumpang yang segera turun atau naik. Bukan hanya itu saja, penumpang yang ingin naik terkadang inginnya cepat masuk ke dalam kereta tanpa sadar ada juga penumpang yang ingin turun. Ya seharusnyalah penumpang yang turun didahulukan. Kadang saya suka prihatin melihat ini.
Seiiring pesatnya dan banyaknya minat penumpang menggunakan KRL dengan fasilitas yang lebih, PT KAI Div. Jadebotabek menambah KRL dengan KRL AC yang nyaman, berhenti setiap stasiun, nyaman, dalam perjalanannya tidak ada pengemis, pedagang atau pengamen. Pengawasan yang ketat juga dapat dilihat dari adanya pemeriksa karcis atau pegawai KRL yang berjaga di setiap gerbongnya. Tak seikit masyarakat yang beralih menggunakan KRL AC Ekonomi ini. Walaupun bisa ditilik harga tiap sekali antar Rp. 6.000,- dekat jauh. Tapi, apalah harga segitu buat mereka yang ingin nyaman dalam keberangkatannya.
Tidak begitu dengan saya, saya tetap cinta KRL Ekonomi biasa apa adanya.
Wallahu Alam Bishawab
Wassalamualaikum wr wb
Sumber:
*. Koran Monde
No comments:
Post a Comment