Tewasnya teman saya dan Akhir rasa ini
Assalamualaikum wr wb
ini adalah kisah nyata yang saya alami bebarapa tahun silam, sebenarnya ingin sekali memposting lebih awal namun baru sekarang saya bisa ceritakan. Sebut saja dia amir, temen saya sewaktu SMA tapi tidak dari sekolah yang sama. Dia baik sekali dengan saya. Dia terlahir dari keluarga yang sangat terhormat dan kaya raya. Bahkan rumahnya Besar Sekali, bak istana presiden di bogor. Dia sekolah di salah satu sekolah negri depok. kalo bisa dibilang dia lumayan pintar dan berintelektual. gayanya yang sederhana membuat saya tertarik ingin berkawan dengannya.
Saya seringkali menginap di rumahnya yang besar itu kalo lagi ada masalah dengan orang tua. Dan beliau selalu membukakan pintu rumahnya untuk saya.
Dia salah satu teman saya yang tak pernah berbicara tentang akhwat, berbicara tentang perbedaan dll. Dia memang aktivis Rohis.
Beberapa kenangan yang masih saya ingat adalah ketika dia menyadarkan saya akan pentingnya Shalat 5 waktu. ya waktu itu saya kenal dengannya memang masih suka telat shalat. Tapi, dengan caranya yang beda dengan teman2 lain dalam meminta saya shalat.
Dia tak pernah menyombongkan apa-apa yang dia miliki. bahkan dia ke sekolah dengan sepeda hasil tabungannya. kalo boleh jujur, dia punya 2 mobil bmw di rumahnya, 3 motor, dan sepeda yang bagus pemberian orang tuanya, namun entah mengapa dia sangat sayang dengan sepeda tabungannya, ya mungkin karena usahanya.
lanjut cerita, saya mengirim sms padanya, "akh, ane mau sharing nih! boleh kan? nt ke rumah ane yah! ane nggak punya ongkos. syukron. wassalam"
lalu ia membalas sms saya dengan isi kurang lebihnya seperti ini, "wass.insyaAllah akhi. dengan senang hati." ya pokoknya begitu deh isinya.
jam 9 pagi ia datang dengan membawa motor, saya pun bingung mengapa dia membawa motor. ternyata usut punya usut, sepedanya rusak, rantai sepeda lepas. jadi dia terpakasa naik motor. dan pada saat itu juga saya mulai sharing dengannya. betapa dia sangat bijak menjawab beberapa keluhan ane. dan tau nggak ada pertanyaan yang sebenernya saya tak mau tanya dan pertanyaan itu, "akh, apa nt akan tetep berteman dengan ane? apa nt nggak akan melupakan ane walau apapun yang terjadi?"
lalu ia menjawab seperti ini, "justru ana yang akan bertanya seperti itu ke antum. apa antum akan tetap ingat dengan ana walau ajal memisahkan kita?"
agak bingung siyh dengan jawabannya, ana jawab, "iya akh! ane akan mengingat semua kebaikan nt.. i promise.."
dan ia berkata lagi, "ane mau lihat nt senyum den ketika nanti kita berpisah, menjadi tanda kita akan mengingat satu sama lain"
akhirnya selesailah pertemuan kita..
Sore itu saya sedang asyik mendengar walkman dan kebetulan lagu yang diputar adalah samsons-akhir rasa ini. lalu HP saya berbunyi, ada telepon dari teman saya, memberi tahu kalo amir tewas dalam kecelakaan motor di Jalan Juanda, betapa terkejutnya saya..
dan sesuai dengan amanah dia, saya nggak menangis,, saya akhirnya melihat senyum dari wajahnya yang kaku. pertanda persahabatan sejati kita..
"Tak akan terganti setiap kenangan yang telah terukir dan terendap indah dan melekat di hati. akankah berakhir, semua rasa yang telah tercipta di dalam benakku, dan di dalam asaku"
in memoriam of teman baik saya
23 maret 2006
23 maret 2007
ini adalah kisah nyata yang saya alami bebarapa tahun silam, sebenarnya ingin sekali memposting lebih awal namun baru sekarang saya bisa ceritakan. Sebut saja dia amir, temen saya sewaktu SMA tapi tidak dari sekolah yang sama. Dia baik sekali dengan saya. Dia terlahir dari keluarga yang sangat terhormat dan kaya raya. Bahkan rumahnya Besar Sekali, bak istana presiden di bogor. Dia sekolah di salah satu sekolah negri depok. kalo bisa dibilang dia lumayan pintar dan berintelektual. gayanya yang sederhana membuat saya tertarik ingin berkawan dengannya.
Saya seringkali menginap di rumahnya yang besar itu kalo lagi ada masalah dengan orang tua. Dan beliau selalu membukakan pintu rumahnya untuk saya.
Dia salah satu teman saya yang tak pernah berbicara tentang akhwat, berbicara tentang perbedaan dll. Dia memang aktivis Rohis.
Beberapa kenangan yang masih saya ingat adalah ketika dia menyadarkan saya akan pentingnya Shalat 5 waktu. ya waktu itu saya kenal dengannya memang masih suka telat shalat. Tapi, dengan caranya yang beda dengan teman2 lain dalam meminta saya shalat.
Dia tak pernah menyombongkan apa-apa yang dia miliki. bahkan dia ke sekolah dengan sepeda hasil tabungannya. kalo boleh jujur, dia punya 2 mobil bmw di rumahnya, 3 motor, dan sepeda yang bagus pemberian orang tuanya, namun entah mengapa dia sangat sayang dengan sepeda tabungannya, ya mungkin karena usahanya.
lanjut cerita, saya mengirim sms padanya, "akh, ane mau sharing nih! boleh kan? nt ke rumah ane yah! ane nggak punya ongkos. syukron. wassalam"
lalu ia membalas sms saya dengan isi kurang lebihnya seperti ini, "wass.insyaAllah akhi. dengan senang hati." ya pokoknya begitu deh isinya.
jam 9 pagi ia datang dengan membawa motor, saya pun bingung mengapa dia membawa motor. ternyata usut punya usut, sepedanya rusak, rantai sepeda lepas. jadi dia terpakasa naik motor. dan pada saat itu juga saya mulai sharing dengannya. betapa dia sangat bijak menjawab beberapa keluhan ane. dan tau nggak ada pertanyaan yang sebenernya saya tak mau tanya dan pertanyaan itu, "akh, apa nt akan tetep berteman dengan ane? apa nt nggak akan melupakan ane walau apapun yang terjadi?"
lalu ia menjawab seperti ini, "justru ana yang akan bertanya seperti itu ke antum. apa antum akan tetap ingat dengan ana walau ajal memisahkan kita?"
agak bingung siyh dengan jawabannya, ana jawab, "iya akh! ane akan mengingat semua kebaikan nt.. i promise.."
dan ia berkata lagi, "ane mau lihat nt senyum den ketika nanti kita berpisah, menjadi tanda kita akan mengingat satu sama lain"
akhirnya selesailah pertemuan kita..
Sore itu saya sedang asyik mendengar walkman dan kebetulan lagu yang diputar adalah samsons-akhir rasa ini. lalu HP saya berbunyi, ada telepon dari teman saya, memberi tahu kalo amir tewas dalam kecelakaan motor di Jalan Juanda, betapa terkejutnya saya..
dan sesuai dengan amanah dia, saya nggak menangis,, saya akhirnya melihat senyum dari wajahnya yang kaku. pertanda persahabatan sejati kita..
"Tak akan terganti setiap kenangan yang telah terukir dan terendap indah dan melekat di hati. akankah berakhir, semua rasa yang telah tercipta di dalam benakku, dan di dalam asaku"
in memoriam of teman baik saya
23 maret 2006
23 maret 2007
2 comments:
Inalillahi wa inailaihi rajiun..
semoga amal ibadah amir diterima ALLAH SWT
amin
tapi dah 2 tahun yang lalu q!!!
hehehe..
i'm still miss him..
belum ada yang bisa gantiin..
insyaAllah wallahu alam
Post a Comment